Pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta 2022, Muhammadiyah telah merumuskan satu dokumen penting yang disebut dengan Risalah Islam Berkemajuan. Menurut Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar, istilah ‘berkemajuan’ bukanlah kata sifat yang pasif, melainkan ditempatkan sebagai khittah perjuangan. ingin agar menjelang Tahun Baru Islam 1445 H, Islam Berkemajuan ini menjadi semangat baru umat Islam.
“Sehingga Islam Berkemajuan berarti kita memperjuangkan satu bentuk kehidupan kita di masa yang akan datang yang sifatnya berkemajuan, berdasarkan pedoman dan tuntunan dari agama Islam,” ungkap Syamsul dalam Pengajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jumat (14/07).
Syamsul menjelaskan bahwa peradaban Islam telah ada selama 1444 tahun, ditambah 13 tahun dakwah Rasulullah di Mekkah. Sepanjang sejarah, Islam telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk dunia. Namun, pada masa kini, Islam tetap dihadapkan pada tantangan untuk memberikan dampak positif bagi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, pemahaman Islam yang dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman sangat diperlukan.
Menurut Syamsul, salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mencerminkan gerakan dinamis adalah hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Hijrah ini bukan sekadar perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain, melainkan juga simbolisasi gerakan yang dinamis. Ia melambangkan perlunya pendekatan Islam yang progresif, mampu bergerak sejalan dengan perkembangan dunia yang terus berubah.
sumber: https://muhammadiyah.or.id/menyambut-tahun-baru-hijriah-1445-h-dengan-semangat-islam-berkemajuan/